Minggu, 13 Oktober 2013

Sahabat&Simpul Mimpi

Dunia yang luas ini sempit, kalau kita mempunyai banyak sahabat. Tapi karena sahabat pula kita mampu membuat dada yang sempit menjadi luas menyemesta.


Assalamu’alaikum sahabat, apa kabarnya hari ini? Semoga baik-baik saja yah sehat wal afiat dan tetap penuh semangat dala lindungan-Nya :D

Sahabat, kali ini aku ingin menceritakan salah satu sosok sahabat yang luar biasa. Pemimpi kelas kakap. Perempuan paling “gila” yang pernah kukenal. Aulia Maghfirah. Begitu namanya,. Perempuan yang kukenal pertama kali ketika kami mengikuti Daurah bahasa Arab Gembira di pondokku tercinta Rasyidiah khalidiah Amuntai. Ya, dia dengan beberapa temannya menjadi wakil dari pondok pesantren darul ilmi untuk mengikuti daurah tersebut.

Neneknya satu ‘kampung’ dengan Nenekku, mungkin hanya itu “hubungan darah” kami. Tapi ia begitu easy going ketika menyampaikan sesuatu. Lugas. Jelas. Apa adanya dan Tidak bertele-tele. Begitu bersahabat.

Nih perempuan rasa penasarannya luar biasa. Rasa ingin menaklukkan sesuatunya luar biasa. aku mungkin pernah menggerutu dalam hati (nyadar gak sih… eloe itu perempuan? hahaaha) atau kalau dibandingkan dengan dia, aku mungkin termasuk orang yang pengecut. Dia ketika menginginkan sesuatu, mati-matian harus mewujudkannya. aku? Kadang banyak sesuatu yang hanya sempat mengaung di dalam dada. :(

Contoh, ketika dia diutus pondoknya untuk belajar di kampung bahasa pare. Dia berujar; Aku pengen ke jogja. Ketika Ada kesempatan libur, jreng-jreng-jreng. Dia benar-benar kejogja. Apa yang terjadi di jogja? Dia tersesat. Tak tau arah tujuan (hahaha siapa suruh kejogja. Nekat siiih). Pas banget ketika dia ke jogja aku lagi liburan ke Kediri. Jadinya dia makin pusing (hhHhhahaa). Tapi bukan Aulia namanya kalau mudah menyerah. Ketika dia jalan-jalan, eh akhirnya ketemu mba-mba yang baik hati, tidak sombong, rajin menabung, rajin juga mengajar TPA hahaha… eh ternyata mba itu temanku juga.. hihihih. Teteh Annisa, begitu dia biasa ku sapa. Hahaa :P. Hingga aku lupa pastinya berapa hari ia bermalam disana. begitulah, dunia seakan sempit ketika kita mempunyai banyak sahabat.

Sebenarnya banyak lagi kegilaannya. Tapi saya tidak mau terlalu banyak menceritakan tentang “kegilaannya”. nanti dia GE’ER. :P . saya hanya ingin menceritakan sedikit kenapa dia bisa dan mampu mewujudkan keinginannya. Apa yang ada dalam dirinya? Apa yang ada dalam hatinya? Dia malaikatkah? Bukan. Dia juga manusia seperti kita. Tapi dia pekerja KERAS. Dan Sekarang dia meninggalkan kami. Dia merajut mimpinya di negri seribu wali, hadramaut. Yaman. Tapi perjalanannya “mendaki gunung” sangatlah menginspirasi, untuk itulah saya ingin berbagi cerita ini.

Capek juga ih nulis alai, mana tulisannya muter-muter lagi, bahasanya gak jelas. Orangnya juga gak jelas… hihihi. Maklum saat ini saya lagi kena virus alai. Abis tadi pas ke Gramedia mau nyari buku yang diburu. Gak ketemu-ketemu. Eh malah hati dibikin cemburu. Enggak cemburu ding. Cuman iri :D

Okey kita mulai serius yah. Kasian yang baca kalau alai terus :D


Sahabat, Semua berawal dari mimpi. Kemudian diyakini. Di doakan. Lalu di usahakan untuk menjadi kenyataan.

Fahmi A. Fillah


Sahabat, kita meminjam prinsip “pendakian” gunungnya Aulia Maghfirah tadi. Prinsipnya sederhana, namun berpengaruh luar biasa. Mudah namun mampu menggugah jiwa yang gundah menjadi gagah. “Dream-Believe-Make it happen” itu trilogi prinsipnya. Namun suatu ketika prinsip itu saya kritik, karena seakan tidak melibatkan sang Maha Kuasa disana. Akhirnya kami sepakat untuk merumuskan simpul kesuksesan itu menjadi “dream-believe-pray-make it happen”.

Mari kita bahas satu persatu empat simpul kesuksesan itu.

Pertama “Dream”
“Orang yang besar lahir dari mimpi yang besar”

~Kata bijak~


Ada tiga cara untuk meraih kesuksesan. Yang pertama adalah mimpi yang besar. Apa itu mimpi? Mimpi adalah sesuatu yang diluar kapasitas diri kita. Kalau sesuai kapasitas itu namanya rencana. Nah, orang yang mimpinya besar, dia akan selalu berusaha membuat kapasitas dirinya besar, sehingga mimpinya bisa terwujud. Dan Jadilah dia orang yang besar.

Yang kedua adalah karena masalah yang besar. Masalah dihadirkan untuk menjadikan kita pribadi yang tangguh, pribadi yang besar. Maka sesiapa yang berhasil mengatasi masalahnya jadilah ia orang besar.

Yang ketiga adalah bejo. Ya faktor luck. Apa bedanya keberuntungan dengan kebuntungan? Ya, bedanya tipis. Boleh jadi hanya hitungan detik, atau setipis rambut dibelah 19. Contoh, ketika kita jalan-jalan dihutan. Tiba-tiba ada durian jatuh didepan kita. Itu beruntung. Nah kalau yang buntung itu, ketika jalan-jalan eh tiba-tiba durian jatuh tepat dikepala. Ya bedanya tipis. Hitungan detik, atau hitungan jarak. Boleh jadi si bejo dan si buntung ini perbandingannya 1 banding 1.000.000 orang. Maka jangan pilih cara ini untuk sukses. Pilih lah dengan memulai mimpi yang besar. Semangat :D

Atas dasar itulah kami melukis mimpi masing-masing sambil saling mengingatkan ketika tidak sesuai jalur-jalur mimpi yang sudah di rangkai. Ada persaingan. Ingin membuktikan. Tapi juga ada kesamaan mimpi, ya kami sama-sama ingin menuntut ilmu kenegri ibu peradaban. Negri sungai nil. Mesir. Tapi apa yang terjadi? Allah mungkin mengganti mimpi Aulia dengan yang lebih baik. Universitas Al Ahghaaff yaman. Lalu apa kabarmu Fahmi? Dapat masalah besarkah? Atau singa dalam dirimu sedang tertidur? Bangkitlah! Kutunggu aksimu untuk mewujudkan mimpimu. Semuanya. Berusaha dan Berdoalah sungguh-sungguh sampai dapat atau Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Aamiin. Hamasaah :D

Yang kedua “Believe”


Percaya diri karena percaya DIA. DIA yang Maha Kuasa

Keyakinan yang baik jangan dihilangkan

SEMANGAT :D

~Ulfatun Naqiah~


Mungkin yang ini sering kita lupakan. keyakinan. Kalau tidak yakin, bagaimana kita bisa semangant untuk meraihnya? Seseorang rela bersabar dalam perjalanan karena yakin akan sampai ke tempat tujuannya. Aku rela pergi kejogja karena yakin jogja itu ada. Begitu pula dengan mimpiku. Aku yakin aku bisa meraihnya dengan KuasaNya.

Kesukaran-kesukaran hidup, mungkin berawal dari ketidak yakinan kita dengan kebesaran-Nya. Tidak yakin dengan kuasa-Nya. Bahwa kalau Allah berkehendak tak ada yang mampu menolak. Bahwa kalau Allah menginginkan sesuatu. Mudah baginya untuk mewujudkannya.
maka percaya diri hanya boleh terjadi jika kita percaya pada-Nya. Dia yang maha kuasa. Sebab kalau hanya dengan percaya diri. Kita Akan jatuh ketika memimpikan sesuatu yang diluar kapasitas dirikita. Diluar kemampuan kita. Maka serahkan semua pada-Nya. Yakinlah semuanya akan baik-baik saja. :D

Yang ketiga “Pray”
“Berdoalah sungguh-sungguh sampai dapat atau Allah menggantinya dengan yang lebih baik dari yang kita pinta”.

Fahmi A. Fillah


Do’a. bukankah ia senjata mu’min yang paling ampuh? Bukankah kita diperintahkan untuk selalu berdoa pada-Nya? Alangkah sombongnya kita jika tak meminta pada-Nya.


“yang berharap pada manusia jangan heran jika ia kan kecewa. Namun yang berdo’a berharap kepada sang Maha. Ia hanya perlu menunggu detiknya saja. Pasti Akan bahagia”. 
Fahmi A. Fillah


Karena Kesombongan kita kadang kita ingin menyelesaikan sesuatu sendirian. Tanpa melibatkan-Nya dalam urusan kita. Tidak mengundang-Nya untuk membantu masalah kita. Kita enggan berdo’a. padahal ketika punya mimpi besar. Ketika punya masalah besar. Harusnya kita bawa ke sajadah. Adukan sama Allah. Curhat sepuas hati. Bukannkah there is No player Illallah? Tidak ada desainer kecuali Allah. Tidak ada yang mampu mewujudkan segala sesuatu kecuali Allah.


Do’a tanpa usaha hampa. Usaha tanpa doa? Sombong nian. Emang eloe siapa? Bisa apa?

Simpul ke empat “Make It Happen”



“Harapan harus disertai dengan perbuatan kalau tidak itu hanyalah lamunan. Sebaik-baik lamunan tetap lebih baik kenyataan”.

~lamunan~


Memang semuanya Allah yang ngatur. Allah yang buat. Allah yang menginginkan itu terjadi. Tetapi manusia tetap diberi keleuasaan untuk berbuat. itulah ranah Masyiatun Naas. Kehendak manusia. Bahwa Allah tidak akan memberikan kita sesuatu langsung dari turun dari langit. semua ada proses. Dan usaha adalah salah satu proses tersebut. Nah tugas kita adalah berusaha mewujudkan Mimpi yang sudah kita rancang. Sudah kita yakini akan mampu meraihnya. Sudah kita do’akan. Tinggal proses penjemputan. Dengan usaha. Berusaha dan menyerahkan hasil kepada-Nya.


“Manusia berbuat Allah yang memutuskan”

~Pribahasa Arab~


Demikianlah sahabat. Tulisan ini bukan apa-apa dan bukan dari siapa-siapa. Jangan lihat tulisannya. Jangan lihat yang menulis. Cukup ambil yang bermanfaat saja. Semoga mencerahkan. Semangat :D
terima kasih telah sudi membaca
Mohon maaf atas segala kesalahan atau tulisan yang kurang berkenan. Wassalamualaikum :D

2 komentar:

  1. subhanallah inspiratif banget ya sohib...

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Akh sudah mau membaca sudah mau berkunjung.. semoga manfaat. menambah semangat :)

      Hapus