Sabtu, 19 Oktober 2013

4 Idola dan Sang Pendobrak



Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
~Q.S. Ibrahim 24-25~

Idola. Semua orang pasti punya idola. Idola adalah sosok yang dikagumi, yang menjadi pujaan hati, dan tidak jarang prilakunya diikuti. “Anta ma’a man ahbabta”. Begitu pesan Nabi. Kamu bersama orang yang kau cintai. Bersama yang kau idolakan. Maka berhati hatilah memilih idola.

Saya memunyai 4 orang idola sekarang. Selain orang tua yang memang harus saya idolakan dengan kekurangan dan kelebihan mereka. 4 idola saya pastilah sosok yang luar biasa. Sosok yang menggugah hidup saya. Berusaha menjadi lebih baik. Menjadi yang terbaik. Shalih berlimpah manfaat. 4 sosok luar biasa itu Adalah Muhammad Rasulullah SAW. Muhammad Al-Fatih, Yusuf Mansyur Dan Salim A. Fillah. Semoga Kami dikumpulkan disurga-Nya aamiin :’(

Sosok yang pertama bukan hanya saya yang mengidolakannya. Tapi seluruh makhluk semesta. Muhammad Rasullullah sang pribadi penuh Mulia. Sungguh, tak ada alasan untuk tidak mengidolakannya. pribadinya menjadi teladan seluruh manusia. Kata-katanya penuh makna. Semua tindakannya berpahala. Semua yang dilakukannya mengajarkan kita. Mengajarkan kita Agar selamat di dunia dan diakhirat abadi yang nyata.

Ribuan bahkan milyaran buku telah menulis tentang beliau SAW. Dan akan ada ribuan buku lagi yang menulis tentang beliau. Ribuan kata yang tersusun rapi pun tak akan mampu “menerjemahkan” seorang Muhammad SAW. Kita perlu lebih banyak membaca untuk menambah cinta kepdanya. aamiin.

Sosok yang kedua Adalah Muhammad Al-Fatih sang penakluk konstantinopel. Kenalkah anda dengan dia? Kalau tidak kenal sugguh terlalu. Mari mengenalnya. tidak salah kalau menjadikannya idola. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Kalian pasti Akan membebaskan konstantinopel. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin. Dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan”.

Setiap pagi Muhammad Al-Fatih kecil di ajak untuk melihat benteng konstantinopel yang kokoh setinggi 18 meter. Suatu hari syekh syamsudin (Guru Muhammad Al-Fatih) berujar; “Hai Muhammad Al-Fatih, kamu tahu apa itu? Itu adalah benteng konstantinopel. Dan tahukah engkau bagaimana janji Rasulullah? Pemimpin yang menaklukkannya Adalah sebaik-baik pemimpin. Dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan. Saya yakin kelak anak cucumu bisa menaklukkan konstantinpel. Tapi saya senang kalau yang menaklukkan itu kamu. Nak”

 
Muhammad Al-Fatih pun menjawab; “iya saya ingin menaklukkan konstantinopel. Dan karena saya ingin menaklukkannya saya akan memantaskan diri.”

Muhammad Al-Fatih pun memantaskan diri. Apa yang dia lakukan? Umur 8 tahun ia sudah Hafal Al-qur’an.  Muhammad Al-Fatih yakin bahwa sebaik-baik pemimpin bukanlah orang biasa. Maka ia tidak pernah meninggalkan shalat sunnah Rawatib. Dan tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud sama sekali. 

Tidak hanya berbekal ketakwaan. Muhammad Al-Fatih juga adalah ahli strategi perang jenius, mahir berkuda dan Fasih memahami 7 bahasa. Dengan kerja keras dan strategi luar biasa konstantinopel akhirnya takluk. Ini membuat sejarawan terkagum-kagum. Islam mempu meruntuhkan peradaban Adidaya.

Maka saya tak punya Alasan untuk tidak mengidolakannya. yang paling saya kagumi adalah semangat Muhammad Al-Fatih memantaskan diri. Dan keyakinannya bahwa “Orang Hebat bukanlah mereka yang biasa” ini menjadi inspirasi saya ketika malas beribadah. Ketika malas untuk memantaskan diri.

Sosok selanjutnya adalah Ustadz Kondang K.H Yusuf Mansyur. Saya sering meneteskan air mata ketika melihat beliau dengan mata berbinar menyampaikan materi. Apalagi materi tentang ibu. Dengan gaya santai tapi sangat menyentuh. Beliau juga membuat saya semakin yakin dengan sesuatu yang saya yakini selama ini. Selalu membakar motivasi.
Beliau juga adalah pemimpi kelas kakap. Tak peduli apa kata orang. Sekarang beliau mampu menginspirasi ratusan bahkan ribuan Rumah tahfidz selain juga mendirikan koperasi Indonesia. Gerakan Indonesia menghafal dan Indonesia bershalawatnya juga membuka banyak pintu hidayah. Spirit membantu perekonomian Indonesia, mnjadi owner di negeri sendiri, setara dengan yang lain, ini salah satu cita beliau dalam mendirikan patungan usaha. “Allah Dulu” Allah Lagi, Allah terus” “Dhuha…Do’a..Derma Dahsyat” Tahajjut+Rawatib+Shalawat=semua bisa jadi Hebat. 


“Mimpi saya yang banget-banget: Pengen Indonesia bebas dari kebodohan, kemalasan, kemiskinan, keserakahan, kemaksiatan, &bisa akur, rukun, dame...” begitu kata beliau… lalu apa alasanmu untuk tidak berkontribusi? Apa alasanmu untuk tidak mengikuti jejak beliau… bermanfaat bagi sesama dalam rangka mencari ridha Allah.


Sosok lainnya yang saya kagumi adalah ustadz Salim A. Fillah. Penulis belasan buku best seller diusia yang masih 20an. Pribadi yang sederhana. Pelajar keras. dan penebar banyak manfaat. Saya masih ingat ketika dulu beliau masih belum menguasai bahasa Arab. Sekarang sudah jauh lebih pintar pintar dari Fahmi yang Notabennya 4 tahun bergelut dengan bahasa Arab. Bahasa inggris? Ah, sekarang beliau malah belajar bahasa korea. Kamu kemana aja Fahmi? 

Berkat belajar kerasnya sekarang diusia yang masih 26 tahun beliau dikenal sebagai ustadz di Majlis jejak Nabi yang dibinanya. Bahkan beliau sering mengisi kajian di berbagai Negara; seperti hongkong dan Malaysia. Belum lagi majlis jejak Nabi yang menyebar diberbagai kota besar di Indonesia. Semua berawal dari belajar. menulis dan kerja keras. 

Ternyata masih ada satu sosok lagi yang harus kuidolakan. Siapakah dia? Dia adalah diriku sendiri. Lho? Kok mengidolakan diri sendiri? Entar sombong lho..  pernakah mendengar pribahasa ini “man arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah” sesiapa yang kenal dirinya. Pasti menenganal tuhannya. Saya ingin lebih dalam mengenal diri saya.

Allah tak pernah menciptakan produk gagal, semua manusia diberi potensi. Tergantung kita yang ingin menggali. Mengatakan “saya tidak mampu. Saya tidak bakat, saya tidak punya potensi” itu sama saja menghina Allah. Dengan kata lain Allah menciptakan produk gagal.

Dari empat sosok diatas Fahmi banyak belajar, bahwa orang-orang besar, orang orang Hebat bukanlah mereka yang biasa-biasa… mereka pekerja keras. Dekat dengan Allah. Semoga dengan mengagumi mereka saya jadi lebih bersemangat menjadi pribadi Shalih berlimpah manfaat. Shalih dalam arti baik terhadap Allah dan manusia. Berlimpah dalam arti mempunyai kekuatan ekonomi dan massa. Bermanfaat artinya terus berbagi terhadap sesama untuk kemajuan Agama bangsa dan Negara. Insya Allah. aamiin

Fahmi siap memantaskan diri. :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar