Selasa, 15 Oktober 2013

Orang Tua dan Sebutir Cinta


Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Allahu Akbar Walillahilhamd
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah  yang talah menghadirkan “sepasang  malaikat pelindung” diri kita. Sehingga kita mampu bertumbuh  menjadi seperti sekarang ini.  Shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat baginda tercinta Muhammad Rusulullah SAW. Allahumma Shalli ‘Ala Muhammad.
Hari ini, gema takbir bersenandung di seluruh penjuru dunia. Dan akan terus berlanjut di tiga hari berikutnya. Semua umat muslim merayakan hari raya akbar. Hari raya kurban. Hari dimana kecintaan terhadap dunia diuji oleh Tuhan semesta. Peristiwa Ibrahim ketika diperintah menyembelih putranya terkasih mengajarkan banyak hal tentang cinta. Bahwa cinta terhadap makhluknya. Harus takluk dibawah perintah Allah, Tuhan Sang Penguasa semesta.
Dihari yang penuh dengan cinta. Hari yang menyejukkan dada.  Ummat muslim berkumpul untuk bertakbir mengagungkan Allah 
sang Maha Esa. Menyambung tali silaturrahim. Saling menyapa dengan sahabat yang sudah lama tak jumpa. Dan banyak momen lagi yang membuat hari ini spesial untuk dijadikan memori cinta.
Namun sayangnya kesejukan-kesejukan itu terasa masih kurang di hati penulis, tak bisa berjumpa dengan-orang orang yang mengisi ruang hati membuat shalat ied jadi tak karuan rasa. Tidak sekhidmat biasanya. Seperti ketika bersama keluarga tercinta. Perbedaan adat istiadat juga membuat hari raya ini hambar terasa. Ah, aku rindu kalian Ayah, bunda :*
Sahabat, pernahkah mendengar istilah ini?
Kita selalu merasa kehilangan yang sangat, setelah sesuatu itu benar-benar telah hilang. Coba kalau masih 'berkeliaran' di sekitar kita, cuek saja.
Kita merasa menyesal, setelah sesuatu itu benar-benar  telah terlambat, coba kalau masih di depan, santai-santai saja, malah mengaku bosan.

Rindu adalah salah satu cara Tuhan menghadirkan rasa indah dihati manusia. Kenapa bisa hadir rindu? Karena ada cinta Atau ada ikatan batin. Juga karena lama tak berjumpa.  Disinilah kadang terjadi dilema. Kita selalu ingin  disamping orang tua, tapi kita juga terlalu sering membantah perintahnya. Ini dosa. Atau kita terpaksa jauh dari mereka, sehingga ketika diserang  rindu serasa ada yang menggoncang dada.
Sahabat, seberapa berartikah orang tua di hatimu? Seberapa bermaknakah mereka? Kenapa kita wajib menyayangi-menghormati mereka? Mari kita memakna orang tua, agar lebih sayang kepada mereka. Yang insya Allah membuat kehidupan kita mengangkasa dengan restu mereka.

“orang tua sebagai wakil Allah dimuka bumi”
Allah memerintahkan kita untuk menghormati orang tua, karena mereka bagaikan wakil Allah dimuka bumi.  Mereka yang paling menyayangi kita. Mereka yang menjaga, mereka yang membesarkan kita sehingga dewasa. Inilah cinta Allah yang disalurkan melalui kedua orang tua.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguh-nya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. Al Ahqaf (46): 15 )
Karena itu sesudah dewasa, seorang anak yang salih akan ganti mendoakan orang tuanya agar mereka disayangi Allah sebagaimana orang tuanya menyayanginya sejak kecil. Tidak ada balasan yang setimpal yang bisa kita berikan kepada orang tua kita, kecuali kasih sayang Allah yang tiada terbatas.

“Ridha Allah”
Ridha Allah pada ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua
(H.R.Al-Baihaqy)
Rasanya hadist Rasulullah tersebut sudah tak perlu penjelasan lagi. Sangat jelas, bahwa ketika kita ingin di ridhai oleh Allah. Kita harus diridhai oleh kedua orang tua. Mulai dengan memuliakan mereka. Mulai dengan membahagiakan mereka. Selalu patuhi perintah mereka selama sesuai aturan syariat. Mulailah dengan kita ridha dengan mereka. Kemudian kita meminta ridhanya.

“surga dibawah telapak kakinya”
“Surga itu dibawah “telapak kaki” para ibu”
~Baginda Rasulullah~

Sahabat, tau gak sih kalau orang tua itu selalu mendoakan yang terbaik untuk kita? Mereka rela berkorban demi kebahagiaan kita. Mereka rela berbuat apapun demi kita. Tapi kenapa kita sering sakitin hati mereka? Kita lebih utamakan orang lain yang sebenarnya gak jelas dalam hidup kita? Kita suka membantah pinta mereka. Padahal itu untuk kebaikan kita juga. Pernah gak sih nangis karena orang tua? Kalau nangis karena pacar itu cemen banget cuy, tapi kalau karena orang tua itu menguatkan. Menumbuhkan kasih sayang. Menumbuhkan motivasi untuk membahagiakan mereka.

Do’a mereka memang tak terdengar. Namun sangat berpengaruh nyata dalam hidup kita.
Fahmi A. Fillah

Sahabat, tau gak kalau kita membahagiakan orang sebenarnya kita membahagiakan diri kita sendiri? Lho kok bisa? Iya lah. Secara merekakan bagian dari hidup kita. Kalau sampai kamu tak bahagia melihat mereka ceria. Saya ragu apakah kamu manusia? Atau jika manusia tak berhati kah?  Menghormati mereka juga salah satu jalan kita menuju kesurga. Jadi taka da alasan deh untuk tidak berbakti kepada mereka. Yuk berbakti LOL

“sepasang bidadari dan sayap utuh”
Sahabat, pernah mendengar gak istilah tersebut? Istilah sepasang bidadari? ini istilah yang dipakai oleh ippho santosa dalam bukunya 7 keajaiban rezeki. Nah sedangkan sayap utuh itu istilah dari kang rendy. Udah pada baca belum bukunya? Kok belum sih? Makanya beli doong. Gak punya uang? Boleh kok minjem sama Fahmi. Tapi sewanya perhari cukup 20ribu deeeh. Lho? Becanda.. hihiihih… gratis kok asal dikembaliin ya. Dan bacanya harus selesai :D *nyindir.  ;) :D
Sepasang bidadari atau sayap utuh adalah istilah dari orang tua dan pasangan hidup yang apabila kita memuliakan mereka hidup kita akan melejit keangkasa. Mampu Meraih mimpi meskipun sangat tinggi. Begitu menurut bang Ippho dan kang Rendy.
Jadi kalau kita mau hidup melejit kita harus mempunyai sepasang bidadari dan sepasang sayap utuh. Nah kalau cuma punya satu sayap atau satu bidadari gimana? Nah ya maksimalkan saja yang ada. Orang tua. Berbaktilah kepada mereka. Berfokuslah untuk membahagiakan mereka. Kan belum ada yang lebih berhak dibahagiakan selain mereka? Belum punya dua sayap siiih :P … makanya cari sanaaa. Hahahha. :D
Nah, sahabat. Sudah tau kan betapa pentingnya orang tua dalam kehidupan dan masa depan kita? Sudah saatnya kita berazam dihati untuk membahagiakan mereka. Sesekali Tanya, apa yang membuat mereka bahagia? Bantu mewujudkan impian mereka.
Nah oleh sebab itu sahabat, kalau menangis inget mereka biasanya setelahnya tuh serasa tentram. Serasa lahir kembali.  Semakin siap meraih mimpi. Serasa menjadi Fahmi yang baru! Yang siap kembangkan sayap *walau baru sebelah #eh #BukanKode. Hahaha =))

Terimakasih sahabat sudah sudi membaca tulisan saya. Maaf yah tulisannya kayak gitu. Tidak konsisten. Diatas serius, dibawah eh alai. Kemaren diatas alai dibawah serius. Maklum. Hati kan berbolak balik hehehe. Itulah saya dengan segala kekurangannya. Tapi setelah baca gak usah pada galau deh yaa :D
Oh ya, jangan lupa bilang maaf dan sayang kepada orang tua.
Mohon maaf lahir batin juga yea  ;)
Wassalam :D




1 komentar: