“ Sungguh menakjubkan orang beriman,semua urusannya baik bagi dirinya. Dan itu tidak akan terjadi kecuali pada orang beriman. Apabila diberi sesuatu yang menyenangkan, ia akan bersyukur, dan apabila diberi musibah/sesuatu yang tidak menyenangkan, ia akan bersabar. Dan kedua-keduanya baik baginya”
~Baginda Rasulullah SAW~
~Baginda Rasulullah SAW~
“Hidup ini adalah antara sabar dan syukur. Iman itu separuhnya adalah syukur dan separuhnya lagi adalah sabar”
~Imam Al ghazali~
Kita sudah sepakat, bahwa ketika Allah menghadirkan cobaan bukanlah untuk menguji kemampuan, karena telah diukur sesuai daya tahan. Tapi menguji sejauh mana kita mau memberi makna terhadap ujian yang Allah hadirkan. Sesiapa yang mampu memberi makna terbaik maka tertakjublah malaikat yang tak pernah di uji.
Salah satu lambang ujian yang sangat dahsyat adalah musibah kebakaran. Sungguh, kebakaran adalah ujian yang sangat berat jika iman sudah hilang didada. Segala yang dikumpulkan selelah tenaga. Lenyap semua hanya dalam hitungan jam saja. Jika iman tak ada, keluargapun bisa berantakan karenanya. Naudzubillah.
“kebakaran sebagai ujian”
Ujian dan adzab sesungguhnya sangat-sangat mirip. Apa bedanya ujian dan adzab? Ujian biasanya dihadirkan untuk orang-orang yang beriman dengan maksud untuk mengangkat derajat yang di uji. Meskipun terlihat sangat berat, tapi ketika dijalani dengan iman terasa sangat mudah dilalui.
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.
~Q.S Al-baqarah 214~
Lalu adzab? Ini sebagai peringatan langsung oleh Allah biasanya terasa sangat berat, dan berlangsung lama. Maka perlu kita koreksi apakah ujian ataukah adzab tersebab banyaknya dosa kita.
“Setiap orang akan dihukum atas dosa yang dilakukan. Cepat atau lmbat hanya soal waktu. Lebih cepat lebih baik, biar segera sadar dan mengambil pelajaran besar”.
~Abu Izzuddiin~
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali.
(Q.S Al-Baqarah 156)
Hidup akan terus berkutat dengan kehilangan. Kehilangan merupakan cara TUHAN memperbaiki diri menjadi lebih baik.
~AR Fauzi~
~Abu Izzuddiin~
“Semua milik Allah, dan akan kembali kepada Allah”
Sesiapa saja yang terkena musibah baik kecil maupun besar , disunnahkan untuk membaca kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
(Q.S Al-Baqarah 156)
Hidup akan terus berkutat dengan kehilangan. Kehilangan merupakan cara TUHAN memperbaiki diri menjadi lebih baik.
~AR Fauzi~
“sebagai pengingat pentingnya menjaga silaturrahiim”
Musibah kebakaran akan mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga tali silaturrahiim. Saling membantu dalam kebaikan-kebaikan bertetangga. Karena disaat sempit, tetanggalah yang mengulurkan tangannya untuk memotivasi dan meringankan beban kita. Manusia adalah makhluk sosial. Tak ada yang mampu hidup sendiri, oleh sebabnya islam mengajarkan pembimbingnya untuk tidak kikir dan sombong. Karena orang kikir pun sesungguhnya membenci yang kikir. Unik.
“Belajar katidak abadian”
Kebakaran mangajarkan kita bahwa semua yang kita kejar susah payah hanyalah bersifat fana. Tidak ada yang abadi. Maka tidaklah pantas jika kita menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang fana. Padahal “cara” kitalah yang akan diabadikan dan depertanggung jawabkan dihari kemudian.
“Sabar dan syukur”
Alkisah, ada seorang mandor yang mengawasi seorang kuli yang sedang bekerja. Sang mandor ingin menyapa si kuli, maka dijatuhkanlah dari atas uang 50 ribuan. melihat uang , sang kuli mengambilnya dengan bahagia, tapi ia tidak menengok keatas. Ia tetap sibuk dengan pekerjaannya. Lalu sang mandor menjatuhkan lagi uang 100 ribuan. Si kuli mengambilnya namun tetap tak mau menoleh keatas. Akhirnya sang mandor menjatuhi batu tepat dikepala si kuli. Setelah kesakitan si kuli menengok keatas seraya mencari siapa yang menyakitinya. Sahabatku begitulah kita, ketika dengan diberi nikamat kita terlupa. Maka Allah mengingatkan dengan cara lain. Allah ingin menyapa kita. Agar kita selalu terhubung dengannya.
Sabar dan syukur adalah “dua kunci” kebahagiaan dalam kehidupan. Tanpa menyiapkan kunci tersebut, jangan berharap kita bisa membuka pintu-pintu kebahagiaan dalam kehidupan. Ketika dalam keadaan banyak masalah kita bisa menggunakan sabar sebagai “kunci” atau solusi terbaik. Sedang bersyukur adalah keharusan ketika Allah selalu memberi yang terbaik terhadap kita. Meskipun kadang kita tidak memahaminya.
Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
~Q.S Albaqarah 153~
Ketika ditimpa masalah atau musibah, sesungguhnya Allah sayang kepada kita, Allah ingin kita dekat. Allah hanya ingin kita berpegang dengan sabar dan shalat, Allah cemburu kepada kita yang sering mengingat selain-Nya.
Yang sabar akan beruntung. Yang syukur akan bertambah. Yang menyerahkan segalanya ke Allah takkan ia gundah.
Fahmi A. Fillah
Yang sabar akan beruntung. Yang syukur akan bertambah. Yang menyerahkan segalanya ke Allah takkan ia gundah.
Fahmi A. Fillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar