Jumat, 11 Oktober 2013

keutamaan sepuluh hari dzil hijjah


KEUTAMAAN SEPULUH AWAL ZDUL HIJJAH


Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh, demi yang genap dan demi yang ganjil, demi malam bila telah lewat, apakah dalam yang demikian itu ada sumpah bagi orang yang berakal, tidak engkau ketahui (Al-fajr 1-6)

Diriwayatkan dari Ibnu abbas dari nabi SAW sesungguhnya beliau bersabda : “ hari disaat mana Allah mengampuni Nabi Adam AS adalah hari pertama bulan Dzilhijjah. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah mengampuni segala dosanya.

Pada hari kedua, Allah telah mengabulkan do’a Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan, barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka seperti orang yang beribadah kepada Allah SWT selama satu tahun serta tidak mendurhakai Allah dalam ibadahnya meskipun sekejap mata.

Pada hari ketiga, Allah telah mengabulkan do’a Nabi Zakaria AS barang siapa yang berpuasa pada hari itu maka Allah mengabulkan Do’anya.

Pada hari keempat, Nabi Isa AS dilahirkan. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah meniadakan/ menghilangkan kesusahan dan kefakirannya, dan dia besok pada hari qiamat bersama dengan orang-orang yang pergi yang baik-baik dan yang sama mulia.

Pada hari kelima Nabi Musa AS dilahirkan, Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka dia bebas terhindar dari kemunafiqan dan siksa qubur.

Pada hari keenam, Allah SWT membuka kebaikan untuk Nabinya. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah memperhatikan kepadanya dengan kasih sayang dan dia tidak di Siksa sesudah itu.

Pada hari ketujuh, semua pintu neraka jahannam di tutup dan tidak dibuka-buka hingga berlalu hari yang sepuluh itu. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah akan menghindarkan darinya Tigapuluh pintu kesukaran dan membukakan baginya tiga puluh pintu terhadap yang mudah.

Pada hari kedelapan, dinamakan hari tarwiyah. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu, maka ia diberi pahala yang hanya diketahui oleh Allah SWT sendiri.

Pada hari kesembilan, dinamakan hari ‘Arafah. Barang siapa yang berpuasa pada hari itu. Maka sebagai tebusan dosanya pada tahun yag lewat dan yang akan dating. Dan pada hari itu juga telah diturunkan ayat : “pada hari ini Aku sempurnakan bagimu akan agamamu dan Aku sempurnakan pula ni’matKu kepadamu”.

Pada hari kesepuluh, hari raya Adhhaa. Barang siapa berkurban dengan suatu qurban, maka mulai tetesan darah yang terjatuh di tanah, allah mengampuni semua dosanya dan dosa-dosa keluarganya,dan barang siapa member makan orang mu,min atau bersedekah dengan suatu pemberian maka Allah membangkitkan pada hari kiamat dengan selamat dan timbangannya pun menjadi lebih berat dari pada gunung Uhud. (majaalis)

Di ambil dari kitab Durratun Nasihiin hal.317


By Muhammad Fahmi A. Fillah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar