Tampilkan postingan dengan label Secangkir Syair. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Secangkir Syair. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Juli 2014

Jarak


Kita telah belajar banyak hal dari spasi, bahwa hadirnya jarak mengajarkan banyak makna. Malam itu engkau mengirim pesan kepadaku; “kenapa hadirnya jarak hanya membuat hati semakin sesak?”. Aku tersenyum menjawab: “bukankah jarak dicipta agar kita dapat bergerak, meraih cita sebanyak yang dikehendak?”

Namun rasanya aku terlalu naïf bila merayakan keterpisahan ini. Saat detik-detik hanya bisa bicara pada udara, saat menit-menit hanya bisa menatap bintang yang angkuh di angkasa. Saat jam, hari, minggu, bulan silih berganti merajut masa. Waktu memang terlalu angkuh untuk mengakui rindu yang mendera.

Tapi bukankah kita berjanji untuk bersabar? Maka sabar itu akan mendekatkan yang jauh,  memudahkan yang berat, mempersingkat yang lama dan tentu saja akan merapatkan yang berjarak. Percayalah

Kelak, aku akan menjemputmu di taman tanpa bunga. Di taman itu, mungkin tak ada monumen cinta apalagi mahkota raja, juga tak ada patung-patung artistik apalagi kursi yang penuh manik-manik, juga tak ada air mancur atau hiasan apa saja.  Tapi kehadiranmu sungguh telah memperindah semuanya.
Read More..

Senin, 09 Juni 2014

Kalaupun Harus sendiri

Kalaupun masih harus sendiri, kesendirian itu harus indah, berharga seperti mutiara.

kalaupun harus sendiri, maka sendiri itu harus gagah, memberi manfaat, menerangi seperti matahari.

kalupun harus sendiri, maka sendiri itu harus seperti mawar, indah, mengoda, tapi selalu menjaga diri.

kalaupun harus sendiri, maka kesendirian itu haruslah gesit, seperti air bah, yang pantang menyerah melalui rintangan.

Kalaupun harus sendiri, maka kesendirian itu harus keren. dijalani dengan keren, meraih target-target keren, tanpa lupa mempersiapkan diri untuk berdua.

sebab sang Nabi, orang terkeren di dunia itu, mengajarkan, bahwa berdua dengan orang yang keren, adalah luar biasa.

Taman Langit, Juni 2014
Read More..

Capres

Ada yang lebih panas dari cuaca di siang ini; kesalah pahaman kita tentang pilihan capres yang berbeda.

Ada yang lebih dingin dari segelas jus yang kuteguk di siang itu; diamnya kita, yang tak lagi saling sapa.

Ada yang lebih menjengkelkan dari di-bukroh-nya pengambilan ifadah hari ini: penjelasanmu tentang capresmu yang tak kuminta.

Ada yang lebih rumit dari pembahasan balaghah di hari itu; udang senyum, di balik batu sindiranmu.

Aku, hanyalah manusia biasa, yang juga bisa terluka oleh kata-kata.

Taman Langit, 9 Juni 2014
Read More..

Senin, 21 April 2014

Diam


Ada saat saat
Dimana tak ada canda antara kita

Ada saat saat
dimana diam
Mengalahkan kata-kata

Bahkan diammu menjelma 
pisau paling tajam sedunia
Yang melukai
 sampai ke ulu hati

Karena diam
Berarti
 berhenti peduli

Karena diam
Berarti
Tak menghiraukan lagi

Cairo, 21 April 2014
Read More..

Kamis, 17 April 2014

Bangkit


Sesekali patah
Terpuruk
Namun serupa ranting pohon
Aku punya dua pilihan;
Jatuh terperosok
Atau tumbuh kembali

Begitulah aku belajar hidup
Bahwa jatuh, seperti hujan;
Kadang berkali-kali
Kadang berulang-ulang

Begitulah aku mempelajari hidup
Sebagaimana rindu meneguhkan cinta
Seperti itulah waktu menyembuhkan luka

Cairo,
 yang mencoba bangkit dari keterpurukan, 17 april 2014

Read More..

Sabtu, 12 April 2014

Aku Tentang Cinta


Mencintai bumi harus menjadi matahari
Mencintai bunga harus menjadi kumbang
Mencintai Fatimah harus menjadi Ali
MencintaiMu harus menjadi aku

Namun kadang kita perlu  belajar dari mentari
Ia mencintai bumi
Tapi ia tahu: mendekat
Justru menghancurkan

Dari seekor kumbang kita belajar
Bahwa mencintai adalah memberi

Dari Sayyidina Ali kita belajar
Bahwa mencintai adalah merahasiakan hati
Bersabar
Menahan nafsu

Dariku cinta ini kupersembahkan
Utuh untukMu
Kekasihku

Read More..

Jumat, 11 April 2014

Ajaib Sekali



Oleh : Fahmi ‘Ain-Fathah
Ajaib sekali…
Memang sudah tabiat hati
Bahwa ia kan mencintai
Pada orang yang sering memberi


Ajaib sekali
Memang sudah kebiasaan hati
Bahwa ia kan bersimpati
Pada orang yang berbaik budi


Tapi aneh sekali
Hati ini tetap enggan mencintai
Padahal sudah banyak diberi


Aneh sekali
Kenapa hati ini susah mencintai
Padahal Dia sudah berjanji
Jika mencintaiNya
Maka semua makhluk
Akan mencintaimu


Padahal Dia sudah berjanji
Yang mendekat dengan cinta sedepa
Dia kan mendekat dengan cinta sehasta
Yang membawa cinta dengan berjalan
Dia kan menyambut dengan berlari


Setiap nafas yang kuhirup
Ada secercah pemberiannya
Setiap kaki yang melangkah
Semua karena kuasanya


Tapi aneh sekali
Hati ini masih sulit mencintai
Jiwa ini masih suka mengingkari
Padahal…
Pemberinnya pasti
Janjinya pasti


Mulai hari ini aku berjanji
Berazam kokoh dalam hati
 Dalam ketaatan cinta berhenti
Suka duka harus terlompati


Karena kita tahu
Mentaati pada hal yang tidak disuka
Adalah gelimang pahala
Karena kita tahu
Seringkali ketidaksukaan
Hanyalah terjemah kecil ketidak tahuan


Pojok Kamar tercinta, 11 April 2014.
Read More..

Rabu, 02 April 2014

Tersinggung





Sejak saat itu
Aku selalu kasihan padamu
Hanya menjadi penghias ruangan
Berdebu tak diperhatikan



Aku mencoba memperhatikanmu
Aku belajar mengeja huruf hurufmu
Aku belajar memahami maksudmu
Tapi setelah aku paham
Aku  malah tersinggung olehmu


Setiap aku membacamu
Aku selalu tersinggung
Ciri ciri orang kafir yang kau sampaikan
Kok rasa rasanya
Sama persis dengan diriku?
Tak ada bedanya dengan lakuku


Aku selalu tersinggung
Setiap kali membacamu
Bila kau bicara tentang munafik
Kok rasa rasanya
Kau mensifati diriku
Kau menjelaskan perbuatanku


Aku selalu tersinggung
Setiap kali membacamu
Ketika kau sampaikan
Ayat ayat tentang orang beriman
Kok rasa rasanya
Aku tak seperti mereka
Aku sangat jauh prilakunya


Aku selalu tersinggung
Ketika membacamu
Rasanya…
Bahagia sekali mereka yang tidak pernah
Tersinggung Saat membacamu.


Mungkin karena mereka tak paham
Maksudmu
Atau mungkin…
Karena mereka tak pernah membacamu
Sama sekali


Kairo, 2 April 2014
Read More..

Selasa, 01 April 2014

Rindu





Wahai malam…
Sampaikan salamku padanya
Salam kerinduan
Dari jiwa yang terdalam

Wahai dingin…
Jangan kau bekukan hatiku
Biarkan ia tetap merindu
Pada kekasih belahan kalbu
Disana… di seberang samudra biru

Wahai waktu…
Dengarkanlah curhatku
Agar kau tahu
Bahwa pertemuan adalah pengkhianatan

Karena pertemuan…
Adalah pengkhianat kerinduan
Karena pertemuan...
adalah pengkhianat penantian

Lalu bagaimana aku ajarkan hati
Agar ia tak khianat lagi?
Sedang kalbu rindu untuk bertemu
Sedang raga berontak ingin bersua
 dan jiwa tak sabar untuk saling sapa

Al-Azhar, Cairo 1 April 2014.
*Ditulis 15 menit saat jeda istirahat kuliah lughah.



Read More..

Senin, 31 Maret 2014

Pagi-pagi Sudah Hujan



Pagi pagi sudah hujan
Seakan mengingatkan
Rahmat Allah tak berkesudahan


Pagi pagi sudah hujan
Seakan memperlihatkan
Suasana hati yang tak tertahan
Menanggung beban kerinduan


Pagi pagi sudah hujan
Mengingatkan kampung halaman
Yang sudah lama ditinggalkan
Demi ilmu pengetahuan 

Pagi pagi sudah hujan
Menikmati hangatnya sarapan
Bersama teman teman
Seperjuangan sepenanggungan

Pagi pagi sudah hujan
Menumbuhkan kuncup harapan
Mekar bunga kemudian
Indah bahagia masa depan

Pagi yang dingin menusuk tulang,  Cairo, 31 Maret 2014. 
Read More..

Sabtu, 29 Maret 2014

Aku Mencintaimu, Ibu


Aku mencintaimu, ibu
laksana matahari mencintai cahayanya
Tak pernah padam
Tak akan hilang


Aku mencintaimu, ibu
Seperti laut mencintai airnya
Tak pernah surut
Tak akan berkurang


Aku mencintaimu, ibu
umpama burung mencintai sayapnya
Tak pernah jauh
Selalu di hati


Aku mencintaimu, ibu
Sedalam lautan
Sepadat hutan
Setinggi awan
Sebanyak butir hujan


Kau tau bu?
suaramu adalah motivasi
tangis bahagiamu 
adalah embun
penyubur kuncup-kuncup harapan 


Kau tau bu?
Setiap malam
Di akhir sujudku
Aku selalu mendoakanmu


Walau terpisah jarak
Walau terhalang samudra
Walau  berbeda benua
Tapi di dalam do’a
Kita saling sapa

                             
Jasadku terbatas
Biarkan do’a meretas langit
Disana luas
Namamu bisa kuukir bebas
dengan ukiran cinta...

Cairo 30 Maret 2014
Read More..

Sabtu, 02 November 2013

Perpisahan Awal Kerinduan :)







Seperti biasa hari baru adalah hadiah baru. Semangat baru. target baru. suasana baru. pokoknya semua serba baru. Selalu ada kejutan, meskipun terkadang diluar harapan tapi selalu sesuai kebutuhan. Karena yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Tuhan.

Seorang muslim adalah orang yang sekitarnya terselamatkan dari tangan dan lisannya. Oleh sebabnya jadikanlah kehadiran kita selalu membawa kesejukan, kedatangan kita menebar kemanfaatan, biarkan mereka menggungkapkan tentang makna “kehadiranmu” di ujung pertemuan.

Sejatinya, perpisahan adalah harga mati dari sebuah pertemuan. Berani bertemu sama dengan berani berpisah. Bahagia ketika awal bertemu pun harusnya bahagia ketika diakhir perpisahan. Karena pertemuan dan perpisahan laksana dua sisi mata uang yang tak akan terpisahkan.

Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah kekerabatan dan keakraban, namun ia akan menghadirkan sebuah rasa indah yang bernama kerinduan. Namun terkadang ketika perpisahan harus hadir di hadapan, hati ini belum siap menghadapi kenyataan. Hari-hari yang penuh dengan kebahagiaan seakan sirna hanya dalam beberapa kedipan.

Kenyataan tetaplah lebih indah dari lamunan. Ketika memang perpisahan harus terjadi hadapilah dengan sepenuh senyuman. Pertemuan memang selalu menghasilkan rangkayaian kisah, sejarah dan sejuta kenangan yang saling berkelindan, sulit untuk dilupakan. Karena kehadiran kenangan sejatinya bukanlah untuk dilupakan, tapi dijadikan pelajaran untuk perbaikan kedepan.

Saat ada yang pergi, sesungguhnya ada rindu yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Maka jangan terlalu sedih meskipun perpisahan itu pedih. Sesungguhnya bukan jarak yang memisahkan ikatan persahabatan, tapi do’a yang tak terucap tak terlantunkan. Ikatlah persahabatan dengan do’a. mulai dengan kejujuran. Siram dengan senyuman. Bilas dengan keikhlasan dan wadahi dengan kasih sayang.

Mungkin ada kalanya perpisahan adalah yang terbaik, berpisah sementara. Sejenak menjadi kepompong yang menyendiri. Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang menari, menyemai keindahan diantara bunga. Berbagi ceria dengan sesama. Bersatu padu mengubah dunia. Lalu dengan penuh rindu kita kembali dalam dekapan kasih-Nya. Mengambil cinta dari langit. Lalu menebarkannya di bumi dengan persahabatan suci. Sokokoh janji. sehangat semangat, seceria pelangi. Seindah tarian merpati. Secerah mentari pagi.

Akhirnya, kita pun harus berpisah diakhir tulisan. Adakah janji yang belum tertunaikan atau hutang yang belum terbayarkan juga kesalahan yang belum termaafkan? Dengan penuh ketundukan. Dengan berjuta pengharapan saya mohon teman-teman ikhlaskan.

Doakan saya selalu. Agar senantiasa bertambah semangat menjadi pribadi shalih berlimpah manfaat. Dalam misi meraih mimpi. Menebar kesejahteraan keseluruh pelosok negeri.

Bunga kecubung mekar menjuntai
Sayang selasih dirumpun bakau
Duduk termenung tangis berurai
Rindu kekasih jauh dipulau

Kalau kutahu mengkudu pahit
Tidak kuseduh dengan tembakau
Kalau kutahu merindu sakit
Tidak kujauh pergi merantau


Kalau tidak purnama bulan
Tidak perahu mengarung samudra
Kalau tidak kepada Tuhan
Hendak mengadu kepada siapa?

Apa tanda tajam belati
Sekali layang lawan tersungkur
Apa tanda muslim sejati
Susah senang berhias syukur

Alangkah manis buah mangga
Lebih asyik dikupas bersama
Semoga kita kembali bersua
dikesempatan lain yang lebih bahagia :)


Maafkan kawanmu ini
Muhammad Fahmi Akhukum Fillah
Read More..