Kamis, 21 Agustus 2014

Oase


Kita seringkali lupa, bahwa untuk merasakan manisnya gula, kita perlu mencicipi garam. Begitu pula tentang bahagia, untuk mengenalnya, barangkali kita harus tahu bagaimana rasanya sakit. Pepatah dari gurun sana pernah bilang, “Bididdihaa, Ta,rifil Asyyaa…” justru dengan antonimnya, kita akan mengetahui hakikat sesuatu.
Suka-duka, pahit-manis, getir-bahagia, adalah dua sisi kehidupan yang tidak dapat kita hindari. Rasa takut, atau bahkan lari dari kenyataan, tidak akan menyelamatkan dari takdir Tuhan. Jalani, hadapi, biarlah Dia yang meng-ATAS-i.
Terhadap takdirNya, tak ada protes, tak ada keberatan. Sebab, yang kita lihat, belum tentu seperti yang kita bayangkan. Yang kita pikirkan, belum tentu seperti yang Dia inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar