Kita perlu beristighfar atas kekurangan kita masing-masing. Kelemahan diri dan kurangnya usaha dakwah sehingga ummat Islam saat ini menghadapi masalah dengan berbagai rupa. Dakwah jangan hanya dibebankan kepada seorang ustadz. Seorang muslim sesungguhnya wajib menyampaikan dakwah. Dakwah tidak harus dengan bicara didepan umum. Seorang yang berjalan kemesjid kemudian mengumandangkan adzan itu dakwah. Seorang perempuan yang membangunkan temannya pagi-pagi kemudian mengajaknya shalat berjamaah itu dakwah. Setiap kebaikan itu adalah dakwah.
“Al iimanu yazid wa yankush” iman itu bisa bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan. Maka dakwah adalah saling mengingatkan agar iman senantiasa naik. Boleh turun, tapi treknya harus selalu naik. Turun 2 naik 5 turun 3 naik 9. Treknya harus tetap naik.
“Faith is the case that can not be seen but decides everything”. iman adalah sesuatu yang tak tampak tapi menentukan segalanya. Iman memang tak terlihat, tapi jelas sangat bermanfaat. Pernahkah anda memperhatikan pohon besar, rindang dan memberi manfaat dengan buah dan pernaungannya?. Tapi mungkinkah pohon itu besar dan kokoh tanpa memiliki akar yang kuat? Nah sahabat, Allah mengumpamakan iman laksana Akar tersebut. Sebagaimana Firmannya berikut;
tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
~Q.S Ibrahim 24-25~
Seorang muslim belum dikatakan sempurnya ke”musliman”nya jika dia belum memberikan kebermanfaaan bagi sekitarnya. Bagaimana dia bisa bermanfaat? Laksana pohon, tentunya ia harus mempunyai akar (dasar) yang kuat, Iman. Pohon dengan akar kokoh takkan jatuh oleh badai, pohon dengan akar yang kokoh akan menyerap saripati dengan baik. Muslim dengan keimanan yang kuat takkan jatuh oleh godaan.
Cukupkah dengan akar yang kuat saja? Tidak! Allah kemudian melanjutkan dengan “Cabang dan Rantingnya menjulang kelangit”. Berlimpah. Mungkin satu kata itu tepat untuk menggambarkan perumpamaan tersebut. Berlimpah bukan berarti berlimpah materi (saja), tapi juga ilmu dan hikmah.
Akar yang kuat. Cabang yang menjulang tinggi. Iman yang kokoh dengan ilmu dan hikmah yang tinggi, itukah sesorang muslim? Belum cukup. Allah melanjukannya dengan “pohon yang memberikan buahnya disetiap saat”. Ya! Kebermanfaatan. Seorang muslim sejati haruslah bermanfaat bagi muslim lainnya. Ini puncak dari seorang muslim. “sebaik-baik kamu adalah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia” Atau kalau disingkat ketiga perumpamaan tersebut adalah “Shalih berlimpah manfaat”.
Semua hal tersebut harus bermula dengan iman yang kokoh. Bagaimana cara mendapatkan iman yang kokoh? “The way to believe” . mari kita belajar dari cerita Ustadz Felix Siauw ketika beliau mencari kebenaran. Hingga Akhirnya memeluk islam dengan “akar yang menghujam, cabangnya menjulang kelangit, dan memberikan buah bagi sekitarnya”.
Felix Remaja. Anak smp pencari tuhan. Begitu kira-kira cerita ini dimulai dalam sebuah sharing di masjid UIN SUKA Yogyakarta. Suatu ketika Felix remaja galau, dia bertanya kepada ibunya tentang dari mana asal dirinya. Sang ibu menjawab dari papi maminya lah. Trus, papi-mami dari mana? Dia melanjutkan. Dari eyang. Eyang dari mana? Dari mamanya eyang. Wah kalau begini gak bakal ada ujungnya nih. Benaknya.
Lalu Felix muda kemudian bertanya kepada pastur tentang asal dirinya. Si pastur kemudian menjawab. Dari tuhan. Tuhan yang mana nih? Kan ada tiga kata felix kemudian. ‘tuhan yang tiga itu sebenarnya satu’. tiga tidak bisa disatukan dan satu tidak bisa ditigakan. Begitu jawab pastur. Kamu tidak boleh bertanya gitu. Iman itu percaya tanpa banyak Tanya, si pastur melanjutkan.
Felix muda kemudian berfikir dalam kegalauannya, untuk apa tuhan menciptakan aku dengan akal? Dia menciptakan akal, konsekuensinya ya aku bertanya-tanya dong. Sejak itu Felix muda keluar dari katolik dan tidak beragama, meski mengakui adanya tuhan. Dia masih bertanya-tanya tenang hakikat dirinya.
Keseharianya dikampus ITB kemudian mempertemuknnya dengan Ustadz Fatih karim. Atau yang kita kenal sekarang sebagai salah satu inspirator Qur’an. Gak kenal kan? Nih kenalan follow twitternya @mfatihkarim. Insya Allah manfaat. Eh jangan lupa punyaku juga ya @alfahmi_19 hihihhi. :D
Berawal dari dipaksa oleh teman, Felix muda akhirnya mau berdiskusi dengan Ust Fatih. Seperti sebelumnya Felix muda bertanya tentang asal dirinya. Dijawablah dari Allah. Dari mana tahu? Dari Al-Qur’an. Ust Fatih kemudian menjelaskan surah kedua dan ayat kedua dalam Al-Quran “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” . felix muda seakan tertawa “mana mungkin kitab buatan manusia tak ada kesalahan didalamnya? Lalu dijelaskan bahwa kitab itu diurunkan oleh Allah melalui wahyu. Felix muda masih tidak percaya, bagaimana mungkin Allah menulis Al-Quran tanyanya. lalu ust Fatih menunjukkan ayat 23 di surah Al-baqarah berikut;
dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar
Ayat ini benar-benar menghantam Felix muda. Ini tantangan untuk orang yang meragukan kebenaran Al-Quran. Dan Felix muda seakan dibilangin “kalau tidak bisa mendatangkan satu ayat pun yang seperti Al-Quran udah jangan banyak cincong, ngikut aja”. akhirnya Felix muda pun memeluk islam. 10 tahun kemudian jadilah Ust Felix siauw sekarang :D
Ust Felix menemukan kebenaran dengan metode berfikir. Mulai dari bertanya dari mana asal diri? Untuk apa diciptakan? Dan kemana ia akan kembali? Dari pertanyaan ini ia mendapatkan jawabannya semua dalam Al-Quran. Ia diciptakan oleh Allah, untuk beribadah, dan akan kembali ke Allah.
Pernahkah anda memperhatikan sebuah handphone? Mungkinkah handphone ada dengan sendirinya? Tidak. Pasti ada yang membuat, untuk apa handphone di buat? Untuk sms,telpon dsb. Kepada siapa handpone kembali? Manusia. Bagai mana cara penggunaannya agar handphone tetap baik dan sesuai guna? Maka diberilah buku penduan tentang penggunaan hanphone.
Pun begitu dengan manusia, diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepadaNya dan akan kembali padaNya pula. Agar hidup manusia baik, benar dan sesuai tujuannya maka Allah turunkan buku panduan, itulah Al-Qur’an. Maka tidak akan tersesat sesiapa yang berpegang teguh dengan Al-Quran dan sunnah Rasul. Apa bila ada manusia yang salah maka ada dua kemungkinan, yang pertama Al-Qur’annya yang tidak pernah dibaca (dipahami) atau Buku panduannya telah diganti dengan pemikiran-pemikiran manusia. Buku-buku barat yang memusuhi islam misalnya.
Yang sudah mengetahui hakikat dirinya maka ia akan mendapatkan keimanan yang kokoh. Tak akan dapat terbeli oleh apapun. Contoh, seorang akhwat sedang mencari kerja, dia sangat membutuhkan pekerjaan. Apply lamaran sana-sini akhirnya dia diterima disalah satu perusahaan ternama. “Tapi ada syaratnya” kata sang bos perusahaan, dia harus melepas kerudungnya. Karena mempunyai keimanan yang kokoh, si akhwat menolak dengan tegas ia mengatakan “saya memang membutuhkan pekerjaan tapi anda tidak bisa membelikan saya surga”. Saya yakin Allahlah sang pemberi Rizki. Bagaimana mungkin aku dapat rizki yang berkah jika cara mendapatkannya sudah salah. Allahu Akbar. Iman yang menghujam, jadi penimbang setiap tindakan. Semoga keimanan kita selalu dijaga oleh Allah aamiin.
Jaddiduu iimanakum bi laa ilaaha illa Allah. Upgrade selalu keimanan kita dengan memperbanyak membaca kalimah tauhid laa ilaaha illaLaah. Dan bergaullah dengan orang-orang shalih.
Bukan jarak yang memisahkan dua jiwa
Tapi do’a yang tidak saling terlantun
Tolong sayang selalu do’akan saya
Agar bermanfaat dan menyampaikan hikmah dengan santun.
Kemana lebah terbang bercumbu
Kepada kembang bersimbah madu
Kemana sembah semata dituju
Kepada Allah Tuhan yang satu
Malang nian turun keladang
Tinggi lalang jatuh keparit
Malang nian orang tak sembahyang
Dunia luas serasa sempit
Burung elang diatas pagar
Lepas gagak ditimang raja
Sahabatku sayang cepatlah sadar
Mari jadi pribadi berguna
Terimakasih :D
Wassalam :)