Pertama kali ke Yogyakarta membuatku bingung mau tinggal dimana. Tapi jauh-jauh sebelum aku ke jogja, aku sudah memimikirkan dimana tempat yang tepat dan pas untuk benar-benar menjadi penuntut ilmu sejati. Setelah Tanya-tanya kakak-kakak senior jatuhlah pilihanku pada sebuah pondok pesantren. tapi masalah timbul lagi, anak pondok tentu tau lah yaa gimana rasanya tinggal di pondok pesantren, budaya antri, bercanda sampai malam, ah itu semua biasa.
Nah, aku ingin merubah semua itu, setelah di Tanya-tanya sama pengurus pondok katanya : disini orang luar boleh ikut mondok alias jadi santri kalong. Mendengar itu dua orang temanku langsung mikir untuk cari kost di dekat pondok. Selidik punya selidik ternyata ada sebuah rumah yang pengen di kontrakkan dengan jumlah 4 kamar. Dan berlangsunglah negosiasi, meskipun mahal tapi karna kami pengen ngontrak sambil mondok maka deal pun terjadi.
Beberapa hari kemudian, eh si empunya kontrakan nelpon katanya karna ada kesalahan teknis maka deal dibatalkan, uang muka kami kembalikan dan diambah 100 ribu sebagai tanda permintaan ma’af. Temanku sempat kecewa, tapi untunglah kami sudah lulus masuk tes seleksi pondok. hatikupun berkata, mungkin inilah yang terbaik.
Hari pertama di pondok, apa yang terjadi ? budaya antri yang tiga tahun aku rasakan di Kalimantan kembali terulang, bahkan disini lebih parah. Hehehe. Tapi aku yaqin inilah cara Allah untuk mendidikku, karna Allah sayang padaku, beginilah caraNya menjaga.
Aku sudah sering di peringatkan oleh Allah secara langsung. suatu ketika aku bersepeda, didalam hatiku ada sedikit rasa mengeluh. Eh tiba-tiba Allah memperlihatkan seseorang yang jalan kaki dan jaraknya lebih jauh dari yang aku tempuh. yang lebih parahnya lagi, seseorang itu adalah perempuan. Hatikupun lansung hancur berkeping-keping. Alangkah tidak bersyukurnya aku, kalah semangat sama seorang perempuan. Astagfirullaah.
Tadi malam ketika badanku kurang fit dan hatiku sesak dengan rindu, aku kembali mengeluh karena susah tidur. Lagi-lagi aku langsung di tegur, Allah memperlihatkanku seseorang yang tidur pulas walau hanya beralaskan sajadah. Akhirnya akupun sadar dan yaqin apapun yang terjadi itulah yang terbaik untukku. Intinya harus banyak bersyukur.
"boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (Q.S Albaqarah ayat :216)
“bersyukurlah, niscaya Allah akan menambah nikmatnya”
By Muhammad fahmi wanna be international writer
Nah, aku ingin merubah semua itu, setelah di Tanya-tanya sama pengurus pondok katanya : disini orang luar boleh ikut mondok alias jadi santri kalong. Mendengar itu dua orang temanku langsung mikir untuk cari kost di dekat pondok. Selidik punya selidik ternyata ada sebuah rumah yang pengen di kontrakkan dengan jumlah 4 kamar. Dan berlangsunglah negosiasi, meskipun mahal tapi karna kami pengen ngontrak sambil mondok maka deal pun terjadi.
Beberapa hari kemudian, eh si empunya kontrakan nelpon katanya karna ada kesalahan teknis maka deal dibatalkan, uang muka kami kembalikan dan diambah 100 ribu sebagai tanda permintaan ma’af. Temanku sempat kecewa, tapi untunglah kami sudah lulus masuk tes seleksi pondok. hatikupun berkata, mungkin inilah yang terbaik.
Hari pertama di pondok, apa yang terjadi ? budaya antri yang tiga tahun aku rasakan di Kalimantan kembali terulang, bahkan disini lebih parah. Hehehe. Tapi aku yaqin inilah cara Allah untuk mendidikku, karna Allah sayang padaku, beginilah caraNya menjaga.
Aku sudah sering di peringatkan oleh Allah secara langsung. suatu ketika aku bersepeda, didalam hatiku ada sedikit rasa mengeluh. Eh tiba-tiba Allah memperlihatkan seseorang yang jalan kaki dan jaraknya lebih jauh dari yang aku tempuh. yang lebih parahnya lagi, seseorang itu adalah perempuan. Hatikupun lansung hancur berkeping-keping. Alangkah tidak bersyukurnya aku, kalah semangat sama seorang perempuan. Astagfirullaah.
Tadi malam ketika badanku kurang fit dan hatiku sesak dengan rindu, aku kembali mengeluh karena susah tidur. Lagi-lagi aku langsung di tegur, Allah memperlihatkanku seseorang yang tidur pulas walau hanya beralaskan sajadah. Akhirnya akupun sadar dan yaqin apapun yang terjadi itulah yang terbaik untukku. Intinya harus banyak bersyukur.
"boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui (Q.S Albaqarah ayat :216)
“bersyukurlah, niscaya Allah akan menambah nikmatnya”
By Muhammad fahmi wanna be international writer