Selasa, 22 April 2014

Al-Azhar, Mimpi dan Penerimaan Mahasiswa Baru


Saat kau membaca tulisan ini, mungkin di tempatmu sedang pagi, sedang siang, atau bahkan sedang malam. Yang jelas, tulisan ini kubuat jam 11.00 pagi, tepat beberapa jam setelah pengumuman tes masuk Universitas Al-Azhar Mesir diumumkan. Dibuka bagi siapapun yang berminat melanjutkan kuliahnya ke luar negeri.

Oh ya, kenalkan, namaku Fahmi aku anak pelosok Kalimantan yang sedang menimba Ilmu di salah satu universitas tertua di dunia, Al-Azhar. Aku tak sempat menceritakan tepatnya kenapa aku bisa menginjakkan kaki ditanah Nabi Musa ini, tapi yang jelas, perjalananku menuju ke sini penuh liku, keringat dan tangis perjuangan. Tapi semua terbayar setelah pertama kali aku menginjakkan kaki di Masjid Al-Azhar. Masjid yang melahirkan ribuan, bahkan jutaan  ulama. Mulai dari Syeikh Ali Jum’ah, Syeikh Yusuf Qardhawi yang menjadi rujukan ulama dunia sekarang, sampai Prof. DR. Quraish Shihab di Indonesia. Atau bahkan guru-gurumu, Kiai-kiai-mu mungkin juga lulusan Al-Azhar.

Izinkan aku memperkenalkan padamu tentang Mesir, atau Al-Azhar khususnya. Bahwa mesir tidak seindah di novel atau film KCB yang kau tonton. Bahwa mesir itu penuh tantangan, kehidupannya cepat. Perlu kesabaran dan keteguhan hati untuk menginjakkan kaki di atasnya. Mesir, atau Kairo atau yang bahasa arabnya Qahirah, mempunyai semboyan, “Fa-il Lam Tuqahhirhu, Qahharatka” jika kau tidak mampu menaklukkannya, maka kau yang akan ditaklukkannya.

Mesir, konon berasal dari tiga huruf, Mim yang menunjukkan Mushibah yang bermakna ujian, Shod-Shabr yang bermakna sabar, tabah, teguh dan Ra’-Rahah atau Rahmah. Kau akan sempurna mengerti makna itu ketika menginjakkan kaki di mesir ini. Bahkan untuk membeli roti saja, kau harus rela antri, bersabar panas-panasan hingga akhirnya mendapatkannya. Atau untuk menumpang bis, kadang kau harus lari-lari untuk bisa naik ke bis, masih untung jika ada kursi yang tersisa, jika tidak, lagi-lagi kau harus rela berdiri.
Tapi, bukankah kau pernah belajar di pesantren dulu? Sebait kata-kata ajaib, inni lahulwun ta’tariini miraratun, aku baru bisa merasakan manis setelah dulunya merasakan pahit. Bukankah tak ada kenikmatan tanpa berlelah sebelumnya? Ini isyarat makna rahah dan rahmah di ujung huruf mesir itu. Maka, sebelum kau menginjakkan kaki kesini, pikir matang-matang terlebih dahulu. Sebab mesir, tak menampung orang manja. Sebab mesir, hanya layak dihuni oleh para pemberani.
Kita beralih ke Al-Azhar Universitas terkeren di dunia (menurut saya) itu. Oh ya, Al-Azhar tidak seindah yang kau bayangkan, dari segi bangunan, jauh lebih keren UIN-UIN yang ada di Indonesia. Tapi untuk apa bangunan keren-keren? Kau mau tinggal lama di dalamnya? Tidak bukan?. Tidak hanya bangunan, Al-Azhar juga tidak memperhatikan absen bagi mahasiswanya. Tepatnya, mau masuk, ya silahkan. Tidak, juga tak apa-apa. Tapi, kalau kau tak masuk, jangan salahkan Al-Azhar kalau kau tak lulus ujian.

Lalu kenapa memilih Al-Azhar? Al-Azhar itu, berpaham wasathiah-menengah-, berdiri di atas semua golongan, kau mau belajar fikih empat madzhab, ada di Al-Azhar. Itu yang aku suka, tidak terlalu mendoktrin ke satu paham. Maka pemahamanmu akan luas, dan kau akan berlapang dada menghargai perbadaan.

Oh ya, saya kasih tau, bahwa masuk Al-Azhar itu tidak mudah lho! Tahun 2013 saja, ada sekitar 3000 lebih pendaftar yang siap mengikuti tes masuk ke Al-azhar. Itu artinya, kau harus menyisihkan 2980 peserta lain untuk mendapatkan beasiswa full, makan, uang saku, dan tempat tinggal. Jika tak masuk, kau jangan khawatir, masih ada kesempatan untuk kouta berikutnya, 200an orang, tapi ini tidak beasiswa full, kau tidak akan dapat uang makan dan saku. Tapi jangan bersedih dulu, sebab, jika tahun pertama kau mampu mendapat nilai, minimal jayyid, kau harus bersiap menerima kucuran uang saku. :D


Sulit ya masuk ke Azhar? Ah, tidak kok, buktinya aku bisa, kakak-kakak kelasmu juga bisa, aku yakin kau akan menyusul kami ke sini.

“oh ya Mi, kau kan tidak lebih pintar dari aku, tapi kok kau bisa kuliah di Mesir? kasih tau dong rahasianya.”

Aku memang tak pintar, tapi aku mempunyai mimpi yang besar. Itu yang selalu memotivasiku untuk terus berbuat yang terbaik, bahkan sebelum ke Mesir dulu, hatiku sudah sampai ke sini duluan, melalui mimpi, aku bermimpi di ajak berbelanja di pasar sayur Mesir. Beberapa bulan kemudian, mimpi itu menjadi kenyataan. Alhamdulillah :D

Aku juga tidak cerdas, tapi doa-doa orang tuaku, selalu meretas langit menembus batas-batas. Karena aku tahu, doa orang tua, adalah doa yang mujarab. Hanya itu senjataku. Maka kau, yang lebih keren dari aku, lalu apa lagi yang menghalangimu untuk ke sini? Berjuanglah, berdoalah, dan minta doakan, InsyaAllah Mesir menantimu.

Kami tunggu kedatangannya!!! Kawan-kawan.
Yang berminat ini informasi Seleksi Mahasiswa Baru Al-Azhar Mesir, Maroko dan Sudan 2014

Tahapan:
* 28 April – 9 Mei 2014: Pendaftaran via Online di halaman  http://diktis.kemenag.go.id
* 12-20 Mei 2014 : Penyerahan Persyaratan
* 24 Mei 2014 : Seleksi tahap pertama. Diselenggarakan di UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Riau, IAIN Medan, UIN Yogyakarta, UIN Makassar, IAIN Banjarmasin, STAIN Samarinda.
* 14 Juni 2014 : Seleksi Tahap Kedua. Diselenggarakan di UIN Jakarta


____

Informasi selengkapnya mengenai seleksi masuk silahkan download link berikut.

http://waag-azhar.or.id/mahasiswabaru_mesir.pdf

Salam, Muhammad Fahmi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar