Saat kau
membaca tulisan ini, mungkin di tempatmu sedang pagi, sedang siang, atau bahkan
sedang malam. Yang jelas, tulisan ini kubuat jam 11.00 pagi, tepat beberapa jam
setelah pengumuman tes masuk Universitas Al-Azhar Mesir diumumkan. Dibuka bagi
siapapun yang berminat melanjutkan kuliahnya ke luar negeri.
Oh ya,
kenalkan, namaku Fahmi aku anak pelosok Kalimantan yang sedang menimba Ilmu di
salah satu universitas tertua di dunia, Al-Azhar. Aku tak sempat menceritakan
tepatnya kenapa aku bisa menginjakkan kaki ditanah Nabi Musa ini, tapi yang
jelas, perjalananku menuju ke sini penuh liku, keringat dan tangis perjuangan. Tapi
semua terbayar setelah pertama kali aku menginjakkan kaki di Masjid Al-Azhar. Masjid
yang melahirkan ribuan, bahkan jutaan ulama.
Mulai dari Syeikh Ali Jum’ah, Syeikh Yusuf Qardhawi yang menjadi rujukan ulama
dunia sekarang, sampai Prof. DR. Quraish Shihab di Indonesia. Atau bahkan
guru-gurumu, Kiai-kiai-mu mungkin juga lulusan Al-Azhar.
Izinkan aku
memperkenalkan padamu tentang Mesir, atau Al-Azhar khususnya. Bahwa mesir tidak
seindah di novel atau film KCB yang kau tonton. Bahwa mesir itu penuh
tantangan, kehidupannya cepat. Perlu kesabaran dan keteguhan hati untuk
menginjakkan kaki di atasnya. Mesir, atau Kairo atau yang bahasa arabnya
Qahirah, mempunyai semboyan, “Fa-il Lam Tuqahhirhu, Qahharatka” jika kau
tidak mampu menaklukkannya, maka kau yang akan ditaklukkannya.
Mesir, konon
berasal dari tiga huruf, Mim yang menunjukkan Mushibah yang
bermakna ujian, Shod-Shabr yang bermakna sabar, tabah, teguh dan
Ra’-Rahah atau Rahmah. Kau akan sempurna mengerti makna itu ketika
menginjakkan kaki di mesir ini. Bahkan untuk membeli roti saja, kau harus rela
antri, bersabar panas-panasan hingga akhirnya mendapatkannya. Atau untuk
menumpang bis, kadang kau harus lari-lari untuk bisa naik ke bis, masih untung
jika ada kursi yang tersisa, jika tidak, lagi-lagi kau harus rela berdiri.
Tapi, bukankah
kau pernah belajar di pesantren dulu? Sebait kata-kata ajaib, inni lahulwun
ta’tariini miraratun, aku baru bisa merasakan manis setelah dulunya
merasakan pahit. Bukankah tak ada kenikmatan tanpa berlelah sebelumnya? Ini isyarat
makna rahah dan rahmah di ujung huruf mesir itu. Maka, sebelum
kau menginjakkan kaki kesini, pikir matang-matang terlebih dahulu. Sebab mesir,
tak menampung orang manja. Sebab mesir, hanya layak dihuni oleh para pemberani.
Kita beralih ke
Al-Azhar Universitas terkeren di dunia (menurut saya) itu. Oh ya, Al-Azhar tidak
seindah yang kau bayangkan, dari segi bangunan, jauh lebih keren UIN-UIN yang
ada di Indonesia. Tapi untuk apa bangunan keren-keren? Kau mau tinggal lama di
dalamnya? Tidak bukan?. Tidak hanya bangunan, Al-Azhar juga tidak memperhatikan
absen bagi mahasiswanya. Tepatnya, mau masuk, ya silahkan. Tidak, juga tak apa-apa.
Tapi, kalau kau tak masuk, jangan salahkan Al-Azhar kalau kau tak lulus ujian.
Lalu kenapa
memilih Al-Azhar? Al-Azhar itu, berpaham wasathiah-menengah-, berdiri di
atas semua golongan, kau mau belajar fikih empat madzhab, ada di Al-Azhar. Itu yang
aku suka, tidak terlalu mendoktrin ke satu paham. Maka pemahamanmu akan luas, dan kau akan berlapang dada menghargai perbadaan.
Oh ya, saya
kasih tau, bahwa masuk Al-Azhar itu tidak mudah lho! Tahun 2013 saja, ada
sekitar 3000 lebih pendaftar yang siap mengikuti tes masuk ke Al-azhar. Itu
artinya, kau harus menyisihkan 2980 peserta lain untuk mendapatkan beasiswa
full, makan, uang saku, dan tempat tinggal. Jika tak masuk, kau jangan
khawatir, masih ada kesempatan untuk kouta berikutnya, 200an orang, tapi ini
tidak beasiswa full, kau tidak akan dapat uang makan dan saku. Tapi jangan
bersedih dulu, sebab, jika tahun pertama kau mampu mendapat nilai, minimal jayyid,
kau harus bersiap menerima kucuran uang saku. :D
Sulit ya masuk
ke Azhar? Ah, tidak kok, buktinya aku bisa, kakak-kakak kelasmu juga bisa, aku
yakin kau akan menyusul kami ke sini.
“oh ya Mi, kau
kan tidak lebih pintar dari aku, tapi kok kau bisa kuliah di Mesir? kasih tau
dong rahasianya.”
Aku memang tak
pintar, tapi aku mempunyai mimpi yang besar. Itu yang selalu memotivasiku untuk
terus berbuat yang terbaik, bahkan sebelum ke Mesir dulu, hatiku sudah sampai
ke sini duluan, melalui mimpi, aku bermimpi di ajak berbelanja di pasar sayur
Mesir. Beberapa bulan kemudian, mimpi itu menjadi kenyataan. Alhamdulillah :D
Aku juga tidak
cerdas, tapi doa-doa orang tuaku, selalu meretas langit menembus batas-batas. Karena
aku tahu, doa orang tua, adalah doa yang mujarab. Hanya itu senjataku. Maka kau,
yang lebih keren dari aku, lalu apa lagi yang menghalangimu untuk ke sini? Berjuanglah,
berdoalah, dan minta doakan, InsyaAllah Mesir menantimu.
Kami tunggu
kedatangannya!!! Kawan-kawan.
Yang berminat ini informasi Seleksi Mahasiswa
Baru Al-Azhar Mesir, Maroko dan Sudan 2014
Tahapan:
* 28 April – 9 Mei 2014: Pendaftaran via Online di halaman http://diktis.kemenag.go.id
* 12-20 Mei 2014 : Penyerahan Persyaratan
* 24 Mei 2014 : Seleksi tahap pertama. Diselenggarakan di UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Riau, IAIN Medan, UIN Yogyakarta, UIN Makassar, IAIN Banjarmasin, STAIN Samarinda.
* 14 Juni 2014 : Seleksi Tahap Kedua. Diselenggarakan di UIN Jakarta
____
Informasi selengkapnya mengenai seleksi masuk silahkan download link berikut.
http://waag-azhar.or.id/mahasiswabaru_mesir.pdf
Tahapan:
* 28 April – 9 Mei 2014: Pendaftaran via Online di halaman http://diktis.kemenag.go.id
* 12-20 Mei 2014 : Penyerahan Persyaratan
* 24 Mei 2014 : Seleksi tahap pertama. Diselenggarakan di UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Riau, IAIN Medan, UIN Yogyakarta, UIN Makassar, IAIN Banjarmasin, STAIN Samarinda.
* 14 Juni 2014 : Seleksi Tahap Kedua. Diselenggarakan di UIN Jakarta
____
Informasi selengkapnya mengenai seleksi masuk silahkan download link berikut.
http://waag-azhar.or.id/mahasiswabaru_mesir.pdf
Salam, Muhammad
Fahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar