Seperti biasa hari baru adalah hadiah baru. Semangat baru. target baru. suasana baru. pokoknya semua serba baru. Selalu ada kejutan, meskipun terkadang diluar harapan tapi selalu sesuai kebutuhan. Karena yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik menurut Tuhan.
Seorang muslim adalah orang yang sekitarnya terselamatkan dari tangan dan lisannya. Oleh sebabnya jadikanlah kehadiran kita selalu membawa kesejukan, kedatangan kita menebar kemanfaatan, biarkan mereka menggungkapkan tentang makna “kehadiranmu” di ujung pertemuan.
Sejatinya, perpisahan adalah harga mati dari sebuah pertemuan. Berani bertemu sama dengan berani berpisah. Bahagia ketika awal bertemu pun harusnya bahagia ketika diakhir perpisahan. Karena pertemuan dan perpisahan laksana dua sisi mata uang yang tak akan terpisahkan.
Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah kekerabatan dan keakraban, namun ia akan menghadirkan sebuah rasa indah yang bernama kerinduan. Namun terkadang ketika perpisahan harus hadir di hadapan, hati ini belum siap menghadapi kenyataan. Hari-hari yang penuh dengan kebahagiaan seakan sirna hanya dalam beberapa kedipan.
Kenyataan tetaplah lebih indah dari lamunan. Ketika memang perpisahan harus terjadi hadapilah dengan sepenuh senyuman. Pertemuan memang selalu menghasilkan rangkayaian kisah, sejarah dan sejuta kenangan yang saling berkelindan, sulit untuk dilupakan. Karena kehadiran kenangan sejatinya bukanlah untuk dilupakan, tapi dijadikan pelajaran untuk perbaikan kedepan.
Saat ada yang pergi, sesungguhnya ada rindu yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Maka jangan terlalu sedih meskipun perpisahan itu pedih. Sesungguhnya bukan jarak yang memisahkan ikatan persahabatan, tapi do’a yang tak terucap tak terlantunkan. Ikatlah persahabatan dengan do’a. mulai dengan kejujuran. Siram dengan senyuman. Bilas dengan keikhlasan dan wadahi dengan kasih sayang.
Sejatinya, perpisahan adalah harga mati dari sebuah pertemuan. Berani bertemu sama dengan berani berpisah. Bahagia ketika awal bertemu pun harusnya bahagia ketika diakhir perpisahan. Karena pertemuan dan perpisahan laksana dua sisi mata uang yang tak akan terpisahkan.
Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah kekerabatan dan keakraban, namun ia akan menghadirkan sebuah rasa indah yang bernama kerinduan. Namun terkadang ketika perpisahan harus hadir di hadapan, hati ini belum siap menghadapi kenyataan. Hari-hari yang penuh dengan kebahagiaan seakan sirna hanya dalam beberapa kedipan.
Kenyataan tetaplah lebih indah dari lamunan. Ketika memang perpisahan harus terjadi hadapilah dengan sepenuh senyuman. Pertemuan memang selalu menghasilkan rangkayaian kisah, sejarah dan sejuta kenangan yang saling berkelindan, sulit untuk dilupakan. Karena kehadiran kenangan sejatinya bukanlah untuk dilupakan, tapi dijadikan pelajaran untuk perbaikan kedepan.
Saat ada yang pergi, sesungguhnya ada rindu yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Maka jangan terlalu sedih meskipun perpisahan itu pedih. Sesungguhnya bukan jarak yang memisahkan ikatan persahabatan, tapi do’a yang tak terucap tak terlantunkan. Ikatlah persahabatan dengan do’a. mulai dengan kejujuran. Siram dengan senyuman. Bilas dengan keikhlasan dan wadahi dengan kasih sayang.
Mungkin ada kalanya perpisahan adalah yang terbaik, berpisah sementara. Sejenak menjadi kepompong yang menyendiri. Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang menari, menyemai keindahan diantara bunga. Berbagi ceria dengan sesama. Bersatu padu mengubah dunia. Lalu dengan penuh rindu kita kembali dalam dekapan kasih-Nya. Mengambil cinta dari langit. Lalu menebarkannya di bumi dengan persahabatan suci. Sokokoh janji. sehangat semangat, seceria pelangi. Seindah tarian merpati. Secerah mentari pagi.
Akhirnya, kita pun harus berpisah diakhir tulisan. Adakah janji yang belum tertunaikan atau hutang yang belum terbayarkan juga kesalahan yang belum termaafkan? Dengan penuh ketundukan. Dengan berjuta pengharapan saya mohon teman-teman ikhlaskan.
Doakan saya selalu. Agar senantiasa bertambah semangat menjadi pribadi shalih berlimpah manfaat. Dalam misi meraih mimpi. Menebar kesejahteraan keseluruh pelosok negeri.
Akhirnya, kita pun harus berpisah diakhir tulisan. Adakah janji yang belum tertunaikan atau hutang yang belum terbayarkan juga kesalahan yang belum termaafkan? Dengan penuh ketundukan. Dengan berjuta pengharapan saya mohon teman-teman ikhlaskan.
Doakan saya selalu. Agar senantiasa bertambah semangat menjadi pribadi shalih berlimpah manfaat. Dalam misi meraih mimpi. Menebar kesejahteraan keseluruh pelosok negeri.
Bunga kecubung mekar menjuntai
Sayang selasih dirumpun bakau
Duduk termenung tangis berurai
Rindu kekasih jauh dipulau
Kalau kutahu mengkudu pahit
Tidak kuseduh dengan tembakau
Kalau kutahu merindu sakit
Tidak kujauh pergi merantau
Kalau tidak purnama bulan
Tidak perahu mengarung samudra
Kalau tidak kepada Tuhan
Hendak mengadu kepada siapa?
Apa tanda tajam belati
Sekali layang lawan tersungkur
Apa tanda muslim sejati
Susah senang berhias syukur
Alangkah manis buah mangga
Lebih asyik dikupas bersama
Semoga kita kembali bersua
dikesempatan lain yang lebih bahagia :)
Maafkan kawanmu ini
Muhammad Fahmi Akhukum Fillah
Muhammad Fahmi Akhukum Fillah